Detikrepublika.id-PUASA Ramadhan selalu memiliki keunikan tersendiri bagi yang menjalankannya. Pada bulan ini, umat muslim akan berlomba-lomba meraih keberkahan dari Allah swt. Salah satunya ialah dengan mempererat silaturahmi.
Salah satu aktivitas yang bisa mempererat tali silaturahim ialah buka puasa bersama. Lebih dikenal dengan bukber. Aktivitas ini kerab dilakukan hingga saat ini, seolah-olah sudah menjadi tradisi, terutama di kalangan anak muda.
Namun yang menjadi masalah saat ada yang merasa rugi ketika melakukan aktivitas bukber. Bukan meteri. Tetapi lebih ke moril. Hal ini dikarenakan individu yang menjadi bagian dari aktivitas tersebut tidak memiliki pemahaman mengenai pentingnya etika dalam bersosialisasi di aktivitas tersebut.
Seringkali faktor etika dianggap seperti angin lalu pada sebagian anak muda. Padahal, etika sudah seharusnya diketahui oleh banyak orang namun seringkali orang-orang melupakannya. Ketika seperti ini, momen bukber justeru menimbulkan sisi mudharat.
Padahal aktivitas buka bersama memiliki tujuan yang baik dan diharapkan mampu memberikan kesan serta cerita yang baik pula kepada orang-orang yang mengikutinya.
Jadi, jangan sampai terjadi. Karena menyepelekan etika kita menghancurkan tujuan dari mempererat tali silaturhami karena kesan buruk yang ditinggalkan kepada orang-orang yang mungkin hanya dapat kita temui saat buka bersama tersebut.
Berikut beberapa tuntunan yang dapat kamu implementasikan agar tidak menyianyiakan kesempatan mempererat tali silaturahmi kepada orang-orang tersayang.
1. Berkontibusi dalam acara
Kegiatan buka puasa bersama tidak sama halnya seperti acara pesta pernikahan ataupun acara ulang tahun yang sengaja dibuat untuk kepentingan tuan rumah. Tapi, bisa juga merupakan acara kelompok yang diusung oleh seluruh anggota kelompok.
Jadi, jika kamu bagian dari kelompok yang memiliki rencana untuk membuat acara buka puasa bersama. Usahakan kamu untuk bisa berkontribusi di dalamnya. Misalnya, jika berbuka di luar maka ikut memberikan rekomendasi restaurant atau tempat makan yang cocok. Begitupun jika acara dilakukan di rumah teman atau kerabat, usahakan untuk ikut membantu menyiapkan kebutuhan buka puasa bersama.
2. Pahami kamu bagian dari individu yang mengikuti acara, bukan yang punya acara
Usahakan untuk selalu meminta pendapat orang lain yang juga menjadi bagian dari kelompok yang membuat acara buka puasa bersama Jadi, tidak ada kesan memimpin, mengetuai atau bahkan harus menjadi dominan.
Begitupun saat acara berlangsung. Usahakan untuk selalu menyesuaikan dengan anggota yang lain, baik dari segi pakaian, makanan yang dimakan, atau bahkan apapun yang kamu tampilkan. Tetap jaga tata krama dan sopan santun agar suasana buka bersama tetap bisa terjaga.
3. Kamu tidak ada kepentingan dengan masalah hidup anggota yang lain
Ini merupakan hal yang tanpa sadar kerap kali dilakukan tapi justru berdampak buruk terhadap orang lain. Meskipun terkadang bertujuan baik. Tapi, saat acara buka puasa bersama bukanlah waktu yang tepat untuk kita mengeluarkan keluh kesah (curhat) atau bahkan kita yang menanyakan hal-hal sensitif ke orang lain.
Aktivitas berbuka puasa bertujuan untuk bersilaturahmi bertukar kabar atau bahkan mengulang memori indah di masa lalu. Usahakan untuk tidak menanyakan topik-topik yang mengarah ke hal pribadi, seperti harta kekayaan dan status seseorang.